Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

DIABETES MEILITUS

Pendahuluan

Penyakit diabetes terdapat pada sekitar 1 wanita usia reproduksi dan 1–2% diantaranya akan menderita diabetes gestasional.Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

Gejala Umum dari Diabetes Melitus (DM)

􀂙 Banyak kencing (poliuria).
􀂙 Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia).
􀂙 Letih, lesu.
􀂙 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
􀂙 Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangankabur, disfungsi ereksi pada pria, dan    pruritusvulvae pada wanita


Pembagian DM

􀂙 DM tipe 1
- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas
- Autoimun, idiopatik

􀂙 DM Tipe 2

Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya
daya kerja insulin atau keduanya.

􀂙 DM tipe lain:
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.
􀂙 DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes
Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinanyang dialami oleh si Ibu:
1. Ibu tersebut memang telah menderita DMsejak sebelum hamil
2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil

Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:

Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.
Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakitpembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (TipeII) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin
Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I).

Diagnosis

Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu > 200 mg/dl. Gula darah sewaktumerupakan hasil pemeriksaan sesaat padasuatu hari tanpa memerhatikan waktumakan terakhir. Atau:
2. Kadar gula darah puasa > 126 mg/dl.Puasa diartikan pasien tidak mendapatkalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO > 200mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yangsetara dengan 75 g glukosa anhidrus yangdilarutkan dalam air.

Cara pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)
• Tiga hari sebelum pemeriksaan tetapmakan seperti kebiasaan sehari-hari (dengan karbohidrat yang cukup) dantetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa
• Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulaimalam hari) sebelum pemeriksaan, minumair putih tanpa gula tetap diperbolehkan
• Diperiksa kadar glukosa darah puasa
• Diberikan glukosa 75 g (orang dewasa),atau 1,75 g/Kg BB (anak-anak), dilarutkandalam 250 ml air dan diminum dalamwaktu 5 menit
• Berpuasa kembali sampai pengambilansampel darah untuk pemeriksaan 2 jamsetelah minumlarutan glukosa selesai
• Diperiksa kadar glukosa darah 2 jamsesudah beban glukosa
• Selama proses pemeriksaan, subyek yangdiperiksa tetap istirahat dan tidakmerokok.Apabilahasil pemeriksaan tidak memenuhi criteria normal atau DM, maka dapat digolongkan kedalam kelompok TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh.
- TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelahpembebanan antara 140 – 199 mg/dl
- GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125mg/dl.

Reduksi Urine

Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian daripemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan diklinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat darihasil pemeriksaan reduksi urine adalah:

􀂙 Digunakan pada pemeriksaan pertama sekaliuntuk tes skrining, bukan untuk menegakkan diagnosis
􀂙 Nilai (+) sampai (++++)
􀂙 Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebablain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya
􀂙 Reduksi (++)  à kemungkinan KGD: 200 –300 mg%
􀂙 Reduksi (+++) à kemungkinan KGD: 300 –400 mg%
􀂙 Reduksi (++++) àkemungkinan KGD: 􀂕 400 mg%
􀂙 Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan
􀂙 Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikanpedoman.

Risiko Tinggi DM Gestasional:
1. Umur lebih dari 30 tahun
2. Obesitas dengan indeks massa tubuh 􀂕30 kg/m2
3. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
4. Pernah menderita DM gestasionalsebelumnya
5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000gram
6. Adanya glukosuria
7. Riwayat bayi cacat bawaan
8. Riwayat bayi lahir mati
9. Riwayat keguguran
10. Riwayat infertilitas
11. Hipertensi

Komplikasi pada Ibu

1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulanpertama kehamilan
2. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20-30 minggu akibat resistensi insulin
3. Infeksi saluran kemih
4. Preeklampsi
5. Hidramnion
6. Retinopati
7. Trauma persalinan akibat bayi besar

Masalah pada anak
1. Abortus
2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis,neural tube defek
3. Respiratory distress
4. Neonatal hiperglikemia
5. Makrosomia
6. hipocalcemia
7. kematian perinatal akibat diabetikketoasidosis
8. Hiperbilirubinemia

Penderita DM Gestasional memunyai resiko yangtinggi terhadap kambuhnya penyakit diabetes yang pernah dideritannya pada saat hamilsebelumnya.
Saran: 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasadan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemukpenderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karenadiperkirakan akan menjadi DM dalam 20 tahun kemudian

Prinsip Pengobatan DM:
1. Diet
2. Penyuluhan
3. Exercise (latihan fisik/olah raga)
4. Obat: Oral hipoglikemik, insulin
5. Cangkok pankreas
Tujuan Pengobatan:
􀂃 Mencegah komplikasi akut dan kronik.
􀂃 Meningkatkan kualitas hidup, dengan menormalkan KGD, dan dikatakan penderitaDM terkontrol, sehingga sama dengan orang normal.
􀂃 Pada ibu hamil dengan DM, mencegahkomplikasi selama hamil, persalinan, dan komplikasi pada bayi.

Prinsip Diet

􀂙 Tentukan kalori basal dengan menimbangberat badan.
􀂙 Tentukan penggolongan pasien: underweight (berat badan kurang), normal, overweight (berat badan berlebih), atau obesitas(kegemukan)Persentase = BB (kg)/(Tinggi Badan (cm) –100) X 100%
Underweight: < 90%
Normal: 90–110%
Overweight: 110–130%
Obesitas: > 130%
􀂙 Jenis kegiatan sehari hari; ringan, sedang,berat, akan menentukan jumlah kalori yang ditambahkan. Juga umur dan jenis kelamin.
􀂙 Status gizi
􀂙 Penyakit penyerta
􀂙 Serat larut dan kurangi garam
􀂙 Kenali jenis makananPenyuluhan terpadu untuk penderita DM danlingkungannya
􀂙 Penyuluhan dari Dokter, Perawat dan ahli gizi -di beberapa RS sudah ada Klinik Diabetes Terpadu.
􀂙 Sasaran: Penderita, keluarga penderita, lingkungansosial penderita.

Obat DM

􀂙 Meningkatkan jumlah insulin
􀂃 Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide,dsb.)
􀂃 Meglitinide (repaglinide, nateglinide)
􀂃 Insulin injeksi
􀂙 Meningkatkan sensitivitas insulin
􀂃 Biguanid/metformin
􀂃 Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
􀂙 Memengaruhi penyerapan makanan
􀂃 Acarbose
􀂙 Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen)

Sasaran pengontrolan gula darah
􀂙 Kadar gula darah sebelum makan 80-120mg/dl
􀂙 Kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 140mg/dl
􀂙 Kadar HbA1c < 7%
Penanganan Diabetes pada Kehamilan
Kehamilan harus diawasi secara teliti sejak dini untuk mencegah komplikasi pada ibu dan janin.
Tujuan utama pengobatan DM dengan hamil:
1. Mencegah timbulnya ketosis danhipoglikemia.
2. Mencegah hiperglikemia dan glukosuriaseminimal mungkin.
3. Mencapai usia kehamilan seoptimalmungkin.

Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau DM gestasional yang ringan dapat di atasi dengan
pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetik secara oral, dan mengawasikehamilan secara teratur. Karena 15-20% dari pasien akan menderita kekurangan daya pengaturan glukosa dalam masakehamilan, maka kelompok ini harus cepat-cepat
diidentifikasi dan diberikan terapi insulin. Bilakadar plasma glukosa sewaktu puasa 105 mg/ml
atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial120 mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalam tempo 2 (dua) minggu, maka dianjurkanagar penderita diberikan terapi insulin. Obat DM oral kontraindikasi. Penentuan dosis insulinbergantung pada: BB ibu, aktivitas, KGD,
komplikasi yang ada.Prinsip: dimulai dengan dosis kecil reguler insulin3 kali sehari, dosis dinaikkan bertahap sesuairespons penderita.

Penyuntikan Insulin
1. Kenali jenis insulin yang ada, kandungan/ml(unit/ml).
2. Kenali jenis spuit insulin yang tersedia: 40u/ml, 100 u/ml, 50u/0,5 ml.
3. Suntikan diberikan subkutan di deltoid, pahabagian luar, perut, sekitar pusat.
4. Tempat suntikan sebaiknya diganti-ganti.
5. Suntikan diberikan secara tegak lurus.
6. Pasien segera diberi makan setelah suntikandiberikan. Paling lama setengah jam setelah suntikan diberikan.
7. Kalau pasien suntik sendiri, harus dapatmelihat dengan jelas angka pada alat suntik.
8. Saat ini ada alat suntik bentuk pena dengankontrol dosis yang lebih mudah dan lebih tepat, dan mudah dibawa-bawa.

Bagaimana wanita dengan diabetes?
􀂃 Dapat hamil dan punya anak sepanjanggula darah terkontrol.
􀂃 Disarankan memilih kontrasepsi dengankadar estrogen rendah.
􀂃 Dapat memakai pil tambahan hormonprogesteron.
􀂃 IUD dapat menimbulkan risiko infeksi.

Tanda Komplikasi DM
􀂙 Makrovaskular: stroke, penyakit jantung koroner, ulkus/ gangren.
􀂙 Mikrovaskular: retina (retinopati) dan ginjal(gagal ginjal kronik), syaraf (stroke,neuropati).
􀂙 Koma: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke.

1.Pengertian diabetes mellitus
- Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long)
- Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart)
- Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
- Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002).
2.Etiologi
Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a.Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
b.Faktor non genetik
1.)Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic terhadap diabetes mellitus.
2.)Nutrisi
a.)Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.)Malnutrisi protein
c.)Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3.)Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
4.)Hormonal Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat
3.Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu :
a.Diabetes mellitus type insulin, Insulin Dependen diabetes mellitus (IDDM) yang dahulu dikenal dengan nama Juvenil Onset diabetes (JOD), klien tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
b.Diabetes mellitus type II, Non Insulin Dependen diabetes mellitus (NIDDM), yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset diabetes (MOD) terbagi dua yaitu :
1.)Non obesitas
2.)Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer.
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.
c.Diabetes mellitus type lain
1.)diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
2.)Obat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain :
Furasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
3.)diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
4.Patofisiologi
Sebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi 10 Meq/Liter.
5.Gambaran Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
a.Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
b.Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.
c.Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus
e.Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
8.Komplikasi
a.Akut
1.)Hypoglikemia
2.)Ketoasidosis
3.)Diabetik
b.Kronik
1.)Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2.)Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati diabetic.
3.)Neuropati diabetic.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar